Saturday 15 September 2012

Siapa Sang Bulan


Dirimu tergantung di dada langit
Datang bertamu di malam hari
Semakin hari silih berganti
Bentukmu kian berubah
Meskipun begitu cahayanya indah
Bangga menjadi perkiraan hijriah

Sang Bulan itu cahayanya indah
Dirindu pungguk berlagu bermadah
Dirimu dipuja, dipuji tak sudah
Penglipur lara hati yang gundah

Sang Bulan itu penghibur hati
Sang Bulan itu penyeri
Meski tak bisa berganding selangit dengan Matahari
Meminjam cahaya itu pasti
Agar pandangan gelap bisa diterangi
Agar senyuman terukir kembali

Namun siapa sangka Bulan itu sering menangis
Meratapi nasib tak siapa peduli
Tiada teman untuk berkongsi
Di langit tinggi sunyi sendiri
Walaupun dia pendamping Sang Bumi

Siapa tahu Sang Bulan sering disakiti
Terlukanya dia sukar diubati
Dataran hatinya kontang dan kering
Mengharap hujan yang tak ingin berpaling

Sang Bulan itu bijak sekali
Sedih di hati dipendam sendiri
Kerana Bulan itu yakin dan pasti
Andai airmatanya titis ke Bumi
Sang Pungguk tak akan bersiul lagi
Penglipur lara itu ceritanya tak lagi menarik hati
Dan senyuman itu akan mati

Maka Sang Bulan itu senang berdiam diri
Agar insan-insan tidak bersusah hati
Biarlah hanya yang meneliti mengetahui
Hakikat sebenar siapa Sang Bulan
Pendamping setia Sang Bumi
Peminjam cahaya Sang Matahari



Friday 14 September 2012

Tak Semudah Bicara


Sabar itu tak semudah bicara
Saat dirimu teruji sengsara
Saat amarahmu datang membara
Saat dirimu diamuk kecewa
Yakinlah kau mampu melakukannya
Itu yang aku percaya

Redha itu tak semudah bicara
Saat hatimu meratap hiba
Saat kehilangan merenggut rasa
Saat duniamu gelap gelita
Yakinlah kau mampu melakukannya
Itu yang aku percaya

Tenang itu tak semudah bicara
Saat akalmu bertingkah kata
Saat debaran bergetar di dada
Saat khabar buruk kau terima
Yakinlah kau mampu melakukannya
Itu yang aku percaya

Maaf itu tak semudah bicara
Saat hatimu terguris terluka
Saat kebencian menjadi raja
Saat dendam bermaharjalela
Yakinlah kau mampu melakukannya
Itu yang aku percaya

Sabar itu tak semudah bicara
Redha itu tak semudah bicara
Tenang itu tak semudah bicara
Maaf itu tak semudah bicara
Namun yakinlah kau mampu melakukannya
Kerana itu yang aku percaya