Dirimu tergantung di dada langit
Datang bertamu di malam hari
Semakin hari silih berganti
Bentukmu kian berubah
Meskipun begitu cahayanya indah
Bangga menjadi perkiraan hijriah
Sang Bulan itu cahayanya indah
Dirindu pungguk berlagu bermadah
Dirimu dipuja, dipuji tak sudah
Penglipur lara hati yang gundah
Sang Bulan itu penghibur hati
Sang Bulan itu penyeri
Meski tak bisa berganding selangit dengan Matahari
Meminjam cahaya itu pasti
Agar pandangan gelap bisa diterangi
Agar senyuman terukir kembali
Namun siapa sangka Bulan itu sering menangis
Meratapi nasib tak siapa peduli
Tiada teman untuk berkongsi
Di langit tinggi sunyi sendiri
Walaupun dia pendamping Sang Bumi
Siapa tahu Sang Bulan sering disakiti
Terlukanya dia sukar diubati
Dataran hatinya kontang dan kering
Mengharap hujan yang tak ingin berpaling
Sang Bulan itu bijak sekali
Sedih di hati dipendam sendiri
Kerana Bulan itu yakin dan pasti
Andai airmatanya titis ke Bumi
Sang Pungguk tak akan bersiul lagi
Penglipur lara itu ceritanya tak lagi menarik hati
Dan senyuman itu akan mati
Maka Sang Bulan itu senang berdiam diri
Agar insan-insan tidak bersusah hati
Biarlah hanya yang meneliti mengetahui
Hakikat sebenar siapa Sang Bulan
Pendamping setia Sang Bumi
Peminjam cahaya Sang Matahari